Millenialpost.com, Jakarta - Tuntutan peningkatan kualitas dan kemampuan SDM pertanian tidak hanya bertumpu pada penyuluh, petani serta tenaga pendidik semata, namun juga seluruh aparatur sipil negara (ASN) lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) baik di pusat maupun di daerah.
Kesempatan Pendidikan merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian, tidak hanya bagi ASN yang bersangkutan, tetapi juga bagi atasannya agar memberi kesempatan bagi bawahan untuk melanjutkan pendidikan. Hal tersebut merupakan upaya Kementan untuk meningkatkan SDM pertanian khususnya peningkatan kualitas ASN sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan pertanian, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi SDM melalui program peningkatan Aparatur ASN berupa pemberian beasiswa tugas belajar yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pembinaan ASN.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan monitoring dan evaluasi kegiatan tugas belajar, di EL Hotel Bandung pada Rabu hingga Kamis, 10-11 Juli 2024.
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan UNPAD dan IPB, serta perwakilan mahasiswa dari UNPAD dan IPB ini diharapkan dapat mencari solusi terbaik pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh peserta tugas belajar. Solusi yang disampaikan adalah berupa pendampingan intensif dari alumni tugas belajar yang berprestasi untuk dapat membantu peserta tugas belajar yang mengalami hambatan, serta diberikan keringanan dari Perguruan Tinggi Mitra berupa kemudahan dalam proses penyelesaian studinya. Baik secara administrasi maupun pada saat penelitiannya. Diharapkan dengan adanya solusi tersebut, peserta tugas belajar yang mengalami hambatan dapat segera menyelesaikan studi nya dengan hasil yang memuaskan.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti pada saat pembukaan kegiatan menyampaikan bahwa banyak upaya yang telah dilakukan dalam penanganan peserta tugas belajar yang mengalami masalah pada studinya. Salah satu yang dilakukan yaitu dengan melakukan koordinasi pendampingan dan pengawalan secara intensif bagi peserta tugas belajar yang bermasalah atau kadaluarsa dengan unit eselon I asal instansi peserta tugas belajar.
Dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas, unggul dan mampu mendukung tugas pekerjaan yang diemban sebagai Pegawai Negeri Sipil, Kementan mengadakan kegiatan pengiriman tugas belajar bagi para pegawainya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting. “kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus ditingkatkan. Terlebih, Kementerian Pertanian kembali mencanangkan agar Indonesia bisa kembali swasembada pangan.,” ujarnya.
Sementara Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menggarisbawahi yang memegang peran dalam kemajuan sektor pertanian adalah SDM. Menurutnya, yang paling menonjol dari Negara maju adalah sumber daya manusia nya. Apabila sektor pertanian ingin maju, maka harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusia.
Tugas belajar program S2 dan S3 dalam negeri ini bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi terbaik di Indonesia yaitu, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas (UNAND), Universitas Hasanudin (UNHAS), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Airlangga (UNAIR).